Uncategorized

Cakar Beruang, Kuliner Mewah Jepang Seharga Rp 800 Juta

Cakar Beruang, Kuliner Mewah Kelas Atas di Jepang

https://rajamakan.com/ – Cakar Beruang Kuliner Mewah Jepang . Kuliner cakar beruang favorit masyarakat kelas atas di Jepang mencuri perhatian publik karena harganya yang nyaris tak masuk akal. Hidangan ini bisa menembus harga Rp 800 juta per porsi, menjadikannya salah satu kuliner paling mahal dan ekstrem di dunia. Tak hanya soal rasa, hidangan ini juga mencerminkan prestise dan status sosial di kalangan elite Jepang.

Alasan Mengapa Cakar Beruang Sangat Mahal

Beberapa faktor menyebabkan harga cakar beruang sangat tinggi. Pertama, beruang termasuk hewan yang dilindungi, sehingga pemerintah memberlakukan izin ketat untuk pengolahannya. Kedua, teknik memasak cakar beruang membutuhkan keterampilan tinggi dan proses panjang.

Koki profesional biasanya merebus cakar beruang selama 6 hingga 8 jam hingga teksturnya empuk. Setelah itu, mereka memasaknya kembali dengan bumbu rempah-rempah khusus untuk menciptakan rasa gurih dan aroma khas. Proses panjang ini membuat kuliner ini semakin eksklusif.

Lebih dari Sekadar Hidangan—Simbol Status dan Tradisi

Masyarakat kelas atas di Jepang tidak sekadar menyantap makanan ini untuk kepuasan lidah. Mereka menganggap kuliner cakar beruang sebagai simbol status sosial dan tradisi turun-temurun. Dalam sejarah Jepang, bangsawan dan shogun kerap menikmati hidangan ini dalam jamuan penting.

Kini, hanya restoran tertentu yang memiliki izin dan koki berpengalaman yang bisa menyajikannya. Kalangan elit menjadikan pengalaman menyantap cakar beruang sebagai bentuk prestise dan kemewahan.

Kontroversi dan Isu Etika

Meski populer di kalangan atas, hidangan ini memicu kritik dari aktivis lingkungan. Mereka menilai konsumsi cakar beruang mengancam populasi hewan langka dan menentang etika kesejahteraan hewan. Beberapa negara bahkan melarang penyajian menu ini karena alasan konservasi.

Namun, sebagian masyarakat Jepang tetap mempertahankan tradisi ini sebagai bagian dari budaya kuliner mereka yang berusia ratusan tahun.

baca juga ” Sister Hong Gegerkan China: Tularkan HIV ke Seribu Orang, Ternyata Seorang Pria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *